Sepi hening dikeramaiyan
menatap hari tanpa dedaunan
tak satupun serpian daun menerawang
menutupi diri dalam ketenangan
berdiri sepi menatap rembulan
ditemani sang kekasi malam
hamparan mutiara bersinar terang
tanpa bunyi rembulan malam
diri runtuh benuh ke iklasan
menuntun diri mengharap penerangan
wujut nyata tanpa bayangan
mensyukuri indahnya alam
merunduk alam tanpa angin
menitih air dari sang rembulan
melepas angan angan nenunggu ke iklasan
agar datang ketenangan
Oleh : Nadhika
Ini Blog Milik INDONESIA
Sekarang Waktu Sedang Menunjukkan Pukul
Jenis Puisi yang Kami Miliki
- Puisi Alam (5)
- Puisi Chairil Anwar (8)
- Puisi Cinta (5)
- Puisi Kahlil Gibran (3)
- Puisi Kesedihan (4)
- Puisi Pak SBY (2)
- Puisi Semangat (7)
- Puisi Taufiq Ismail (2)
- Puisi W.S. Rendra (3)
Silahkan Mencari Puisi yang Anda Inginkan
Website-Website Bermanfaat
Hubungi Kami
Kirimkan Kritik Dan Saran Serta Karya Tulis Terbaik Anda Kepada Kami Melalui Email :
Senin, 14 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
BUKU TAMU
Silahkan Tinggalkan Kritik dan Saran Anda Kepada Kami DI SINI
Kumpulan Puisi
-
▼
2009
(40)
-
▼
September
(40)
- Kalian Cetak Kami Jadi Bangsa Pengemis, Lalu Kalia...
- Bayi Lahir Bulan Mei 1998
- Puisi Cinta Sejati
- Dan
- Luka Hati
- Ratapan Dalam Duka
- Kegagalan Bukan Akhir Dari Perjalanan
- Selamat Datang Kembali, Sayang
- Hati yang Terluka
- Makna Sebuah Titipan
- Rumpun Alang-alang
- Surat Cinta
- Berita Alam
- Buat Kamu
- Entah
- Kau Telah Pergi
- Hamparan Mutiara
- Cinta dan Kecewa
- Menyibak Kegelapan
- Sahabatku yang Tertindas
- Sajak Ketika Aku Bersujud
- Mahligai Kasih
- Kasih Dan Kehidupan
- Selamat Malam Cinta
- Bahagialah Malammu........
- Sujudku Untuk Malammu
- Dibalik Tirai-Tirai Cinta
- Kembali
- Malamku kembali Dingin
- Nuansa Pagi
- Mengejar Mimpi di Pasar Pagi
- Cintaku Jauh Di Pulau
- Sajak Putih
- Doa
- Hampa
- Penerimaan
- Aku
- Krawang-Bekasi
- DIPONEGORO
- BUKU TAMU
-
▼
September
(40)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar